Chapter 1 - Kembali ke Awal

Annisa Candra Widjaja berdiri di belakang meja resepsionis, matanya lelah namun tetap menampakkan senyum ramah yang ia paksakan setiap hari. Kehidupannya seakan runtuh dalam sekejap. Setelah perceraian pahit, ia diusir dari rumah oleh mantan suaminya. Rumah peninggalan orang tuanya, yang seharusnya menjadi tempat berlindung, sudah lama dijual oleh saudaranya yang licik. Kini, hotel tempatnya bekerja menjadi satu-satunya tempat di mana ia bisa merasakan sedikit ketenangan, meski hanya sementara.

Malam itu, Annisa sedang mengatur dokumen tamu di meja resepsionis saat suara ledakan dahsyat mengguncang seluruh hotel. Jeritan dan kepanikan segera menyelimuti lobi. Dalam hitungan detik, dinding-dinding runtuh dan api berkobar, menghancurkan segalanya. Annisa mencoba melindungi diri, tetapi ledakan berikutnya membuat tubuhnya terpental keras ke lantai. Perlahan, kegelapan menyelimutinya.

Saat Annisa membuka mata, ia tidak lagi merasakan rasa sakit atau kehancuran di sekelilingnya. Sebaliknya, ia mendapati dirinya di sebuah kamar kecil yang familiar. Dinding kamar itu dipenuhi poster-poster lama, dan di meja terdapat tumpukan buku kuliah yang usang. Tangannya gemetar saat meraba wajahnya di cermin kecil di sudut ruangan. Itu wajahnya, tapi lebih muda—wajahnya saat masih menjadi mahasiswa baru, dua puluh tahun yang lalu.

Annisa duduk termenung di tepi ranjang, mencoba memahami apa yang terjadi. Apakah ini mimpi? Ataukah ini semacam keajaiban? Yang jelas, ia telah kembali ke masa lalu, ke masa sebelum semua kekacauan itu terjadi. Kesempatan untuk mengulang hidup dan meraih masa depan yang lebih baik kini terbuka lebar.

Ia menarik napas dalam-dalam, mengingat semua pengalaman pahit yang pernah ia lalui. Annisa tahu bahwa kesempatan ini harus ia manfaatkan sebaik-baiknya. "Aku tidak akan membiarkan sejarah berulang," bisiknya penuh tekad. "Kali ini, aku akan menentukan jalan hidupku sendiri."